Saturday, November 12, 2011

PANGLIMA : TNI BERANTAS TERORIS TIDAK LANGGAR DEMOKRASI

http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=9945

*PANGLIMA : TNI BERANTAS TERORIS TIDAK LANGGAR DEMOKRASI*

*Jakarta, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono* menegaskan
keterlibatan TNI dalam pemberantasan teroris tidak melanggar
prinsip-prinsip demokrasi.

"Hal penting dalam pemberantasan terorisme adalah keterlibatan semua
komponen bangsa, termasuk TNI. Jadi jika masih ada yang menilai
keterlibatan itu merupakan kemunduran demokrasi, maka dia tidak memahami
undang-undang," katanya di Jakarta, Jumat.

Berbicara pada penutupan latihan gabungan antiteror TNI-Polri 2011,
Panglima TNI menegaskan,"Peran TNI dalam pemberantasan terorisme juga
dikuatkan dalam UU No34/2004 tentang TNI khususnya pasal Operasi Militer
Selain Perang,".

Panglima Agus mengemukakan tugas pokok TNI pada hakekatnya berkaitan dengan
tiga faktor utama yang mendasar yakni menjaga tetap tegaknya kedaulatan
negara, memelihara keutuhan wilayah NKRI serta menjamin keselamatan bangsa
dan segenap tumpah darah Indonesia.

"Karena itu memberantas aksi-aksi terorisme bagi TNI merupakan kewajiban
sebagaimana diamanatkan UU TNI dalam operasi militer selain perang,"
tuturnya.

Jadi jika masih ada yang menilai keterlibatan itu merupakan kemunduran
demokrasi, maka orang itu tidak memahami undang-undang, kata Panglima
menegaskan.

Panglima TNI mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan
kekuatan hukum bagi pelibatan dan perbantuan TNI dalam pemberantasan
terorisme.

"Presiden menginstruksikan TNI untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas
dengan Polri dan intelijen dalam penanggulangan aksi-aksi teroris," katanya.

Agus mengemukakan wujud perbantuan dan sinergitas itu dilaksanakan dalam
bentuk pengaktifan kembali komando teritorial dalam menjaga keamanan di
daerah-daerah serta menyiagakan pasukan antiteror untuk penindakkannya.

Panglima TNI menegaskan kesiapsiagaan bukan awal dari tindakan represif
tetapi merupakan bentuk deteksi dini, cegah dini untuk melindungi rakyat
dan menjaga wibawa negara.

Latihan antiteror gabungan TNI-Polri "Waspada Nusa III" melibatkan sekitar
4.000 personel.

Kegiatan dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta dan Banten seperti
Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Sumber : Antara

No comments: